Ada Allah :)


Ada Allah…
Jangan pada kecil hati. 
Ada Allah… 
Jangan pada putus asa. 
Ada Allah. 
Teruslah berbesar hati, &berharap. Keajaiban itu ada.
Pertolongan Allah gak pernah terlambat. Yang sabar, yang ridho, yang ikhlas. Tunjukin aja dulu sama Allah, kita kuat.
Banyak merendah aja ke Allah. Jangan sampai ada pertanyaan yang mempertanyakan Kehendak dan Ketentuan Allah. Ridha aja.
Merendah aja. Termasuk minta ampun atas dosa sendiri. Jagan sampai menyalahkan keadaan dan sekitar.
Nabi Adam dulu tidak menyalahkan Hawa. Dan Hawa tidak menyalahkan Nabi Adam. Bahkan keduanya, tidak menyalahkan syetan. Lebih milih minta ampun dan rahmat-Nya saja.
Temukan Allah dan Kasih Sayang-Nya di tengah kesendirian kita , di tengah kejatuhan kita, di tengah kesusahan, kesulitan, dan kesedihan kita.
Kelak orang-orang yang doanya banyak dikabul di dunia, dikisahkan justru akan menyesal. Kenapa?
Di akhirat nanti Allah Memperlihatkan balasan-balasan kebaikan hamba2Nya ketika di dunia.
Maka seorang hamba melihat bergunung-gunung kebaikan yang tidak terhitung banyaknya. Bertanyalah ia kepada malaikat yang mengiringinya …

Gunung-gunung apakah itu?
Malaikat menjawab, itu doa-doamu yg ketika di dunia tidak dikabulkan. Siap sekarang dicairkan untuk jadi kebaikan tambahan bagimu.
 Kemarin sempat saya twit tentang meminta 2M kepada Allah. Padahal kebutuhannya, susu. Susu anak. Sisanya itu untuk kebaikan dia. Asal mintanya benar, untuk hal benar.
Allah Terlalu Kaya untuk kita mintai pas-pasan. Allah Terlalu Kuasa dengan limit yang kadang kita berikan ke Allah, tinggal sehari, seminggu, misalnya.
Tapi ya kita seharusnya juga secara akhlak harus lebih memberi kesempatan kepada Allah. Biarkan Allah Bekerja Mengatur tanpa diintervensi. Keluhan dan ketidaksabaran.
Allah sungguh sedang mengaturkan yang terbaik. Maka bersabarlah. Kehendak Allah, pastilah yang terbaik, walau hati dan pikiran, serta rasa kita, bilang pahit.
"Undzhur ilainaa… Man nahnu? Look at us… Who are we?"
Shalat selama ini ancur-ancuran. Mata, telinga, mulut, jarang dijaga. Dosa, begitu banyak …
Brsabarlah dalam berdoa dan menanti pertolongan Allah. Allah saja bersabar nunggu kita bertobat. Asli Sabar Buanget. Maka berilah Allah kesempatan.
Sekali lagi, tunjukkan ke Allah, kita ini kuat, ridha, sabar, bisa menenangkan diri, ikhlas, menjalani dulu episode yang sedang digelar Allah.
Seraya kita perbaiki ibadah kita, perbanyak doa-doa, amal saleh, dan tambah lagi ilmu kita tentang Allah, Rasul-Nya, agama-Nya, Qur’an-Nya…
InsyaaAllah… Di masa yang akan datang, orang rata-rata akan lebih banyak bersyukur diberi-Nya masalah, diberi-Nya serangkaian kesulitan.
Dan semua itu… Saya sudah mengalaminya. Makasih banyak-banyak ke Allah. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
Sepenuh-penuhnya, sejangkau yang bisa saya tulis dan ceritakan, saya sebar tulisan dan tausiyah, di banyak buku, dan ceramah-ceramah. Mudah-mudahan manfaat. Saling doa ya.
Satu hal… Buat kita yang hina dina ini… Diberi kesempatan berdoa saja, sudah merupakan anugerah tiada tara… Apalagi kalau lihat kelakuan kita.
Walau saudara-saudara hafal, bukalah Qur’an, surah Yaasiin. Surah yang saudara-saudara hafal. Liat, baca, ulang berulang, 2 ayat terakhir. Kun Fayakuun…
Segera setelah tulisan ini berakhir, segera buka Qur’an. Langsung berinteraksi dengan Kitab aslinya. Baca terjemahan 2 ayat terakhir Surah Yaasiin. Jangan ditunda.
Salam hormat buat keluarga di rumah. Saya juga lagi butuh doa banget-banget dari kawan-kawan. Supaya sisa hidup ini benar-benar bermanfaat, dalam keadaan Allah Ridho, amiin :)


*di kutip dari karya Ust.Yusuf Mansyur

Bila Al Qur'an bicara !


Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudhu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
 
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan... 

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila
engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan
diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya. 


Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . . bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. 

BERSYUKUR :))


AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI, OLEH KARENA ITU AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.

Kata-kata diatas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai,tentram dan bahagia.

Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita.
Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur. Pertama : Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.
Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik.  Tapi anda masih merasa kurang.
Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah,mobil mewah, serta pekerjaan yang  mendatangkan lebih banyak uang.
Kita ingin ini dan itu.  Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya.
Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat.
Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan,tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram.
Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki.
Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah.
Anda akan merasakan nikmatnya hidup. Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda.
Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.
Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak.
Suatu sore ia  melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria.
Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.
Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih
pandai,lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan saya dengan rekan-rekan semasa kuliah.
Perasaan ini membuat saya resah dan gelisah.
Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan diatas saya.
Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya.
Saya menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi rekan-rekan saya. Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yang penting gajinya lebih besar.
Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya.
Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang saya dapatkan.
Kini saya sangat menikmati pekerjaan saya.
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput dipekarangan sendiri.
 Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa.
Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, ''Lulu, Lulu.''
Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini.
Si dokter menjawab, ''Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.'' Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, ''Lulu, Lulu''. ''Orang ini juga punya masalah dengan Lulu? '' tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, ''Ya, dialah yang akhirnya
menikah dengan Lulu.''

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya mempunyai dua anak laki-laki.
Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang.
Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''

Bersyukurlah !

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan ....  Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut...

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan  menjadi berkah bagimu ...



Aku di Makamkan Hari Ini


Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah langkah terakhir
mereka aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
rekan bisnis, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya)
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering
kuumbar dulu

Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan
hati mereka,
maafkan aku ayah dan ibu,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu
beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,
bersama mereka...

begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya
sama sekali mengapa ku sia sia saja, waktu hidup
yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu...

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan...

7 Fadhilah Sholat Dhuha Yang Harus Diketahui




Shalat merupakan kunci diterima atau ditolaknya keseluruhan ibadah yang 

telah dilakukan seorang mukmin. Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa 

yang pertama dihisab oleh Allah Swt. dari amal seorang hamba pada hari 

kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya.

 Sebaliknya, jika shalatnya rusak, maka seluruh amalnya juga akan turut

 rusak. 

Karenanya, shalat yang kita kerjakan harus benar-benar terjaga 

kesempurnaannya. Salah satu cara menyempurnakan shalat wajib adalah 

dengan melaksanakan shalat sunat.


Banyak sekali pilihan shalat sunat yang dapat kita kerjakan untuk 

menyempurnakan pahala shalat wajib yang telah kita kerjakan. Sebut saja

 shalat sunat rawatib yang biasa kita kerjakan sebelum dan setelah 

mengerjakan

shalat lima waktu. Selain shalat sunat rawatib, kita juga mengenal banyak 

sekali jenis shalat sunat di antaranya adalah Tahiyatul Masjid, Syukrul 

Wudhu, Tahajud, Witir, serta Dhuha. Yang disebutkan terakhir kerap 

terlupakan karena meski kita tahu fadhilahnya tapi karena waktu 

pelaksanaannya bertepatan dengan dimulainya aktivitas harian, maka shalat

 Dhuha sering tidak dikerjakan.



Ya, shalat Dhuha ialah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu matahari 

sedang naik, yaitu kira-kira setinggi lebih kurang 7 (tujuh) hasta atau sekitar 

setinggi satu tombak, antara pukul 08.00 pagi sampai dengan masuk waktu 

Dzuhur (sekitar pukul 11.00 siang).

Shalat Dhuha hukumnya sunat muakad (sangat dianjurkan dan mendekati 

wajib) karena Rasulullah senantiasa mengerjakannya dan berpesan kepada 

para sahabat untuk mengerjakannya juga. Shalat Dhuha juga merupakan 

wasiat Rasul kepada umatnya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. 

“Abu Hurairah r.a. menceritakan, ‘Kekasihku Rasulullah Saw. memberi wasiat 

kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah kutinggalkan hingga meninggal 

dunia: shaum tiga hari dalam sebulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan hanya

 tidur setelah melakukan shalat Witir” (H.R. Bukhari dan Muslim

Tentu saja, Rasulullah Saw. tidak akan mengistimewakan shalat Dhuha tanpa

 alasan. Berikut beberapa fadhilah atau keutamaan shalat Dhuha yang

 menjadikannya begitu istimewa di mata Rasullah Saw.



Pertama, shalat Dhuha merupakan ekspresi terima kasih kita kepada Allah 

Swt. atas nikmat sehat bugarnya setiap sendi dalam tubuh kita. Menurut 

Rasulullah Saw., setiap sendi dalam tubuh kita yang jumlahnya 360 ruas 

setiap harinya harus diberi sedekah sebagai makanannya.

“Pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya orang yang 

bersangkutan (pemilik sendi) bersedekah untuk setiap sendinya.” Lalu, para 

sahabat bertanya, “Ya Rasulullah Saw., siapa yang sanggup melakukannya?” 

Rasulullah Saw. menjelaskan, “Membersihkan kotoran yang ada di masjid atau

 menyingkirkan sesuatu (yang dapat mencelakakan orang) dari jalan raya,

 apabila ia tidak mampu maka shalat Dhuha dua rakaat dapat 

menggantikannya.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud)



Kedua, shalat Dhuha merupakan wahana pengharapan kita akan rahmat dan 

nikmat Allah Swt. sepanjang hari yang akan dilalui, entah berupa nikmat 

fisik maupun materi. Rasulullah Saw. bersabda, “Allah berfirman, ‘Wahai anak 

Adam, jangan sekali-kali engkau malas melakukan shalat empat rakaat pada 

pagi hari, yaitu shalat Dhuha, niscaya nanti akan Kucukupi kebutuhanmu 

hingga sore harinya.’” (H.R. Al-Hakim dan At-Tabrani)


Lebih dari itu, momen shalat Dhuha merupakan saat kita mengisi kembali 

semangat hidup baru. Kita berharap semoga hari yang akan kita lalui menjadi 

hari yang lebih baik dari hari kemarin. Di sinilah ruang kita menanam 

optimisme hidup. Kita tidak sendiri menjalani hidup ini. Ada Sang 

Maharahman yang senantiasa akan menemani kita dalam menjalani hidup 

sehari-hari.


Ketiga, shalat Dhuha sebagai pelindung untuk menangkal siksa api neraka di 

hari pembalasan (kiamat) nanti. Hal ini ditegaskan Nabi Saw. dalam 

haditsnya, “Barangsiapa melakukan shalat Fajar, kemudian ia tetap duduk di 

tempat shalatnya sambil berdzikir hingga matahari terbit dan kemudian ia 

melaksanakan shalat Dhuha sebanyak dua rakaat, niscaya Allah Swt. akan 

mengharamkan api neraka untuk menyentuh atau membakar tubuhnya.” (H.R. 

Al-Baihaqi)



Keempat, bagi orang yang merutinkan shalat Dhuha, niscaya Allah 

mengganjarnya dengan balasan surga. Rasulullah Saw. bersabda, “Di dalam 

surga terdapat pintu yang bernama Bab Adh-Dhuha (Pintu Dhuha) dan pada 

hari kiamat nanti ada yang akan memanggil, ‘Dimana orang yang senantiasa 

mengerjakan shalat Dhuha? Ini pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang 

Allah.’” (H.R. At-Tabrani)



Kelima, pahala shalat Dhuha setara dengan pahala ibadah haji dan umrah. 

“Dari Abu Umamah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang 

keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat 

wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa 

yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang 

yang melaksanakan umrah.’” (Shahih Al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits 

yang lain disebutkan bahwa, “Nabi Saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang 

mengerjakan shalat Fajar (Shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) 

duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat 

(Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, 

sempurna, sempurna.’” (Shahih Al-Jami: 6346)



Keenam, tercukupinya kebutuhan hidup. Orang yang gemar 

melaksanakan shalat Dhuha ikhlas karena Allah akan tercukupi rezekinya. Hal 

ini dijelaskan Rasulullah Saw. dalam hadits qudsi dari Abu Darda. Firman-

Nya, 

“Wahai Anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena aku pada awal siang (shalat 

Dhuha) empat rakaat, maka aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore 

hari.” (H.R. Tirmidzi)



Ketujuh, memperoleh ghanimah (keuntungan) yang besar. Dikisahkan, 

Rasulullah mengutus pasukan muslim berperang melawan musuh Allah. Atas 

kehendak Allah, peperangan pun dimenangkan dan pasukan tersebut 

mendapat harta rampasan yang berlimpah. Orang-orang pun ramai 

membicarakan singkatnya peperangan yang dimenangkan dan banyaknya 

harta rampasan perang yang diperoleh. Kemudian Rasulullah Saw. 

menjelaskan  bahwa ada yang lebih utama dan lebih baik dari mudahnya 

memperoleh kemenangan dan harta rampasan yang banyak yaitu shalat 

Dhuha.


“Dari Abdullah bin Amr bin Ash ia berkata, Rasulullah Saw. mengirim pasukan 

perang. Lalu, pasukan itu mendapat harta rampasan perang yang banyak dan 

cepat kembali (dari medan perang). Orang-orang pun (ramai) 

memperbincangkan cepat selesainya perang, banyaknya harta rampasan, dan 

cepat kembalinya mereka. Maka, Rasulullah Saw. bersabda, ‘Maukah aku 

tunjukan kepada kalian sesuatu yang lebih cepat dari selesai perangnya, 

lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan cepatnya kembali (dari 

medan perang)? (Yaitu) orang yang berwudhu kemudian menuju masjid untuk 

mengerjakan shalat sunat Dhuha. Dialah yang lebih cepat selesai perangnya, 

lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan lebih cepat kembalinya.’”

 (H.R. Ahmad)

Menilik banyaknya fadhilah di atas, cukup beralasan kiranya bila Nabi Saw. 

menghimbau umatnya untuk senantiasa membiasakan diri melaksanakan 

shalat  Dhuha. Dengan mengetahui fadhilah-fadhilah tersebut, diharapkan 

kita lebih  termotivasi untuk beristiqamah melaksanakan shalat Dhuha agar 

tercapai tujuan bahagia dunia dan akhirat. Amin.

Tiga Hari :) #renungan




Sebenarnya, kita hanya punya 3 hari saja

Ke-1  hari kemarin.
Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah  terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.

Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...

Ke-2  hari esok.

Hingga mentari esok hari terbit, Anda tak tahu apa yang akan  terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria diesok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...

Ke-3  hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup, pintu masa depan pun belum  tiba.  Pusatkan saja diri anda untuk hari ini. Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah
permainan pikiran yang rumit.

Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini,  hari ini untuk beribadah dan bertaubat.

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat,  meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati  hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri.

Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga. :)